Sunday 17 May 2015

BROSUR


Menurut Wikipedia, brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman dan selesai dalam sekali terbit. Bila terdiri dari satu halaman, brosur atau disebut juga pamflet umumnya dicetak pada kedua sisi, dan dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah pnel yang terpisah.

Brosur yang hanya terdiri dari satu lembar/ halaman sering disebut dengan istilah flyer atau selebaran. Brosur yang memuat informasi tentang suatu produk disebut juga sebagai katalog.

Brosur memuat informasi tentang penjelasan suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil suatu perusahaan. Informasi dalam brosur ditulis dalam Bahasa yang ringkas sehingga mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur seringkali dipakai untuk sarana beriklan.





Brosur didesain agar menarik perhatian dan dicetak diatas kertas yang baik sehingga citra produk tergambarkan melalui brosur ini.



6 DESAIN KEMASAN YANG UNIK

Kemasan suatu produk merupakan bagian terluar yang paling terlihat dari suatu produk. Maka dari itu diperlukan desain kemasan yang atraktif untuk menarik perhatian calon pembeli. Desain kemasan yang unik akan mencuri perhatian orang yang melihatnya. Bahkan seringkali orang membeli karena terkesan dengan bentuk kemasan yang unik.

Berikut ini contoh-contoh desain kemasan yang unik :
  •  Bungkus Roti yang terlihat menyatu dengan bentuk roti dengan desain yang simple namun unik.


  •  Dus Orange Jus yang dibuat menyerupai buah jeruk yang terbelah.



  •   Produk Headphone ini sangat menarik dengan bentuk tangga nada not balok yang sederhana.



  • Bungkus Kue dari plastic dengan desain yang atraktif, mampu merubah image dari bentuk kue.


 

  • Kotak korek api dari Ford ini didesain menyatu dengan batang korek di dalamnya.




  • Botol madu yang bila dirangkai berbentuk rumah tawon yang dinamis



Tuesday 12 May 2015

Sistem Rancangan Desain Kardus


Pada dasarnya ada 4 macam sistem dalam rancangan sebuah kardus kemasan.
1.      Stapler
Stapler dipakai sebagai alat untuk menyatukan antara potongan kardus satu dengan yang lainnya. Desain menjadi kelihatan kurang rapi.

2.       Lem
Penggunaan lem sebagai alat untuk mengikat potongan kardus membuat kemasan menjadi lebih rapi dengan harga yang lebih mahal dari stapler. Juga tergantung penyedia jasa desain kardus dan percetakannya.

3.       Glueless
Penggunaan glueless merupakan sarana untuk mendapatkan desain kemasan yang paling rapi. Hanya saja kertas yang dipakai untuk membangun satu kemasan menjadi lebih banyak daripada sistem lem dan stapler. Ujung-ujungnya harga menjadi lebih mahal.

4.       Wrapping
Wrapping dipakai untuk mendapatkan hasil kemasan yang utuh dan sudah siap diedarkan. Teknik wrapping bisa menggunakan bahan plastik, tali, sticker dan sejenisnya.


DESAIN KARDUS



Pada mulanya dalam bisnis produk, yang dijual adalah produk itu sendiri.  Kini, dunia semakin berubah seiring bertambahnya pengetahuan baru, gaya hidup baru dan kebudayaan baru. Segi visual harus ikut dijamah dan dipikirkan secara seksama. Orang merasa senang jika melihat sesuatu yang indah dilihat barulah dicoba dan dirasakan. Maka hadirlah desain-desain kardus atau kemasan yang menarik mata sehingga memikat calon pembeli.

Apa saja yang bisa dikemas dalam sebuah kardus? Banyak sekali tentunya, mulai dari makanan seperti roti, kue, tart, pizza, makanan ringan, hingga seporsi nasi campur. Beberapa jenis pakaian juga dikemas dengan kardus untuk meningkatkan image dari pakaian tersebut. Peralatan rumah tangga hampir sebagian besar dikemas dengan menggunakan kardus.


Jenis bahan kertas yang dipakai untuk membuat kardus kemasan juga sangat beragam. Kita bisa jumpai mulai dari kertas jenis dupleks hingga kertas jenis corrugated untuk kemasan besar.
Desain kardus ini juga beragam disesuaikan dengan jenis produk yang diwadahi. Mulai dari desain yang sederhana hingga desain yang atraktif dan full colour. Warna yang dipakai rata-rata menggunakan satu warna dan tidak berupa warna blok. Meskipun demikian ada juga yang menggunakan separasi 2 – 5 warna hingga full color yang tentu saja harganya cenderung lebih mahal.

Selain pewarnaan, kita bisa melihat desain kardus dan karton box sering menggunakan teknik cutting sehingga isi dalamnya kelihatan. Ada yang dilapis plastik di dalamnya agar debu tidak masuk dan ada pula yang sengaja dibiarkan terbuka. Disamping itu teknik finishing berupa emboss dan de-emboss juga menjadi lirikan para pengusaha untuk nampang di kemasan produk mereka. Harga memang sedikit lebih mahal, namun after sales (kepuasan pelanggan) bisa naik 60 – 80 persen.

Penggunaan pita dan aksesoris lain seperti kertas kraft dan manik-manik tidak lagi menjadi hal yang penting untuk dimasukkan dalam desain kemasan kardus. Ini disebabkan karena pengalaman, bahwa tambahan tersebut selain menambah biaya produksi juga memakan waktu yang cukup banyak, menyita tenaga. Walhasil, desain kemasan kardus diminta untuk sebisa mungkin menarik tanpa ada desain tambahan.



Desain dituntut mampu menjalankan tugasnya, menarik, murah, mudah proses packing-nya, aman untuk distribusi dan tidak memakan tempat yang terlalu banyak.